SAMIGALUH, KRJOGJA.com – Bekerja sama dengan Pengurus Daerah Keluarga Alumni Alumni Universitas Muhmmadiyiah Yogyakarta (Pengda KAUMY) DIY, Panitia Milad ke-36 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan bhakti sosial (bhaksos) pengobatan gratis dan bagi-bagi sembako kepada 200 warga miskin yang dipusatkan di SD Muhammadiyah Munggang Wetan Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo, Minggu (12/3/2017).
Menurut Wakil Ketua Panitia Milad, Bambang Wahyu Nugroho, bhaksos merupakan kegiatan awal Milad ke-36 UMY. Pengobatan gratis melibatkan dokter dan tenaga medis dari mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan serta sejumlah mahasiswa tergabung dalam Fisipol Society Empowerment (FISMO) Club. Kegiatan mendapat dukungan penuh Badan Pembina Harian UMY, Badan Pengelola Infaq UMY dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Pengasih dan KAUMY Pengda DIY.
Selain di Samigluh, bhaksos serupa dan operasi bibir sumbing gratis juga akan diadakan di sekitar kampus UMY. “Milad merupakan rangkaian kegiatan sebagai ungkapan rasa syukur UMY telah berkiprah selama 36 tahun dan bisa tumbuh dan berkembang menjadi kampus terakreditasi “A” berslogan Unggul dan Islami.
Ditambahkan, acara milad dimulai malam fefleksi dan pengajian pada Kamis (28/2/2017) lalu menampilkan kader Muhammadiyah yang menjaba Bupati Bojonegoro, Suyoto alias kang Yoto. Selain itu mengadakan berbagai lomba antarkeluarga dosen dan karyawan UMY, seminar tentang entrepreneurship, pengajian akbar. Sedangkan puncak acara pidato milad dan laporan tahunan Rektor UMY Dr Ir Gunawan Budiyanto MP pada Jumat (21/4/2017) mendatang dengan keynote speaker Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. “Bhaksos di Sidoharjo merupakan rangkaian program bina desa,” jelas Bambang Wahyu Nugroho.
UMY selalu berkomitmen memperhatikan pembangunan pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Demi terwujudnya hal tersebut pihaknya akan terus bekerja nyata dengan menggandeng alumni (KAUMY) dalam pemberdayaan masyarakat. Ketua Pengda KAUMY DIY, Hamam Muttaqin mengatakan, dipilihnya Desa Sidoharjo pusat kegiatan karena masyarakat setempat menghadapi tiga masalah yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dalam upaya mengatasi masalah tersebut KAUMY siap melakukan penelitian tentang potensi ekonomi, potensi wisata, dan pengabdian masyarakat di berbagai bidang, termasuk kuliah kerja nyata (KKN).
“Kegiatan, wujud bakti dan kontribusi KAUMY kepada UMY sebagai almamater yang telah membentuk alumni sebagai sarjana muslim profesional berwatak mulia,” jelasnya. (Rul)