Nurwanto, S.Ag, MA, M.Ed; Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta/Ph.D Student in Education, Western Sydney University, Australia
Pria yang berasal dari Kalibening, sebuah kecamatan di daerah pegunungan Banjarnegara ini, menempuh S1 di Program Studi Pendidikan Agama Islam (pada waktu itu disebut Tarbiyah) Fakultas Agama Islam UMY. Minatnya untuk menjadi pendidik terus diasah dengan menyelesaikan studi S2 Program Magister Studi Islam, Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam, UMY.
Di samping mengajar dan menjadi peneliti pemula, di antara tahun 2005-2006 ia terlibat dalam pengembangan program Civic Education/Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan muatan keagamaan/keislaman yang diprakarsai Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY dan Asia Foundation. Tahun 2008 terlibat dalam penelitian evaluatif tentang peran Komite Sekolah di sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
Baginya, ruang belajar dan berkiprah itu tiada batas. Selain aktif mengajar dan meneliti sebagai tugas utama dosen, dia juga aktif di Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani, dan berlanjut di Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta. Tradisi merawat network (silalurahmi) dan menempa diri ini dia jalani sejak mahasiswa ketika ia aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan terlibat dalam dinamika gerakan mahasiswa 1998 (reformasi).
Kebiasaannya “nongkrong” di Majelis Reboan, sebuah “ruang kultural” bagi sejumlah Anak Muda Muhammadiyah (AMM) di Kota Yogyakarta, Nurwanto belajar menggali semangat dan pengalaman dari para seniornya yang telah/sedang studi di Eropa atau Amerika. Walhasil, dia memperoleh beasiswa Ford Foundation untuk S2 di School of Education, University of Birmingham, UK (2009-2010). Tahun 2015, ia menjadi salah satu delegasi the British Council dalam konferensi British Association for Islamic Studies (BRAIS) di University of London, UK.
Tahun 2016, melalui skema visiting scholar UMY, ia pun “nyantri” selama sebulan di Department of Studies in Religion di University of Sydney, Australia. Satu bulan menjelang amanahnya berakhir sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FAI UMY, dia memperoleh beasiswa dari Kementerian Agama RI (MORA 5000 Doctors) untuk menempuh S3 (PhD) di School of Education, Western Sydney University, Australia, yang ia jalani sejak September 2018. Minatnya pada kajian pendidikan tetap ia rawat. Saat ini, Nurwanto menekuni kajian kurikulum pendidikan agama, dan peace education.
Baginya, setiap lulusan UMY memiliki minat, keterampilan dan ruang berkarya yang bervariasi. Itu semua perlu diasah tiada henti dan terpadu dengan praktek secara nyata. Menurut Nurwanto, KAUMY dapat menjadi “ruang belajar” bagi alumni dan siapapun untuk bertukar informasi, saling menginspirasi dan saling menyalakan semangat untuk melakukan perubahan yang lebih baik.