Lahir di Cilacap, 15 Maret 1986, Andhika Bintang Prasetya adalah alumni Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dia juga meraih gelar Magister Manajemen di almamaternya, UMY. Dokter yang aktif di Pengurus Pusat Keluarga Alumni UMY (PP KAUMY) dan banyak menginisiasi kegiatan sosial ini memiliki rekam jejak karir profesional yang panjang. Dia juga berjiwa entrepreneur dengan mengembangkan usaha.
Andhika tercatat berpengalaman sebagai Dokter Perusahaan di berbagai project. Dia pernah menjadi dokter pada Heerema Marine Construction (Wind Mill Taiwan Project), Kuiper International (Technip FMC Jangkrik Project), Saipem SA (British Petroleum Tangguh/Trent III Project), Petronas (Taubah Project), Nippon Steel Offshore (PTTEP Project), HSE Coordinator Ampera (E House OCTP Power Gen/Yinson Project dan ULQ Module Fabrication/Maersk Oil UK Project), Santos Oil (Oyong Development Project), dan pernah menjadi Direktur Batam Sehat Madani.
Andhika pernah memprakarsai Klinik Pulau Terpencil (Hinterland). Dia menerangkan bahwa Pulau Bertam, Lingka dan Gara adalah gugusan kepulauan kecil yang terletak di dekat Pulau Batam Provinsi Kepulauan Riau. Penduduk di Pulau Bertam, Lingka dan Gara sudah bertahun-tahun tinggal di pinggir laut dengan bekerja sebagai nelayan, tetapi hingga 2018 mereka belum memiliki fasilitas kesehatan. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mereka harus menyeberangi ke luar pulau yakni ke Pulau Batam atau Pulau Belakang Padang yang berjarak ± 5 km dan memakan waktu setengah jam perjalanan dengan menggunakan perahu kecil, tetapi mereka tidak dapat berangkat keluar pulau jika terjadi hujan lebat atau gelombang besar.