JAKARTA, EDUNEWS.ID–Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB), mendapat perlakuan tidak pantas dari seorang mahasiswa WNI bernama Steven Hadisurya Sulistyo di bandara Changi Singapura. Steven menghina TGB dengan menyebut kata-kata “dasar Indon”, “dasar pribumi”, dan “dasar tiko (tikus kotor)”. Sontak kabar ini menjadi viral di media sosial dan menyulut kemarahan masyarakat luas di Indonesia yang tidak terima atas penghinaan Steven terhadap TGB.
Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PP KAUMY) Yogie Maharesi mengecam perilaku serampangan yang dilakukan Steven.
Menurut Yogie, kelakuan Steven itu contoh dari sifat alam bawah sadar mereka yang mengidentifikasi dirinya sendiri sebagai non pribumi.
“Ketersinggungan yang kemudian muncul selain sebagai bentuk pembelaan masyarakat terhadap TGB selaku ulama besar dan pemimpin kharismatik, juga karena perilaku serampangan Steven itu patut dikhawatirkan sebagai cermin dari rasa superior komunitasnya terhadap pribumi di tanah air. Itu rasis dan anti NKRI”, tegas Yogie, Jumat (14/4/2017) malam.
Yogie menjelaskan selama ini tudingan anti kebhinnekaan sering ditujukan khususnya pada umat muslim di Indonesia, tapi kasus Steven menjadi fakta bahwa naluri anti kebhinnekaan bersemayam diantara orang-orang non pribumi.