Tersebar di seluruh Indonesia, Pengurus Pusat Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KAUMY) bakal mengumpulkan para alumninya. Mereka akan menggelar buka puasa akbar bersama pada Ramadan 1445 Hijriah ini. Acara akbar itu akan digelar di aula PP Muhammadiyah Jalan Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (3/4).
“Sebenarnya, acara buka bersama ini adalah agenda tahunan untuk terus merajut tali silaturahmi sesama alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,” kata Ketua Umum KAUMY Yana Aditya dalam keterangannya, Ahad (31/3).
Aditya mengungkapkan bahwa, solidaritas dan sinergitas sesama alumni UMY sangatlah penting, karena alumninya tersebar di seluruh Indonesia dan dunia. Karena terikat dalam ikatan alumni, sangat pas jika sesekali mereka berkumpul dan Ramadan ini adalah moment yang baik.
Sehingga. kata Aditya, ke depan dapat melahirkan program-program nyata bagi kemajuan kampus dan dapat memberikan kontribusi lebih besar lagi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang juga mantan Ketua Umum KAUMY, Lalu Muhammad Iqbal memberikan apresiasi atas adanya keinginan para alumni UMY untuk membuat acara buka bersama dalam bulan Ramadan kali ini.
“Saya sangat mengapresiasi adanya niatan kawan-kawan untuk menyelenggarakan acara ini, adanya ini akan memperkuat tali silaturahmi kita sesama alumni UMY,” kata mantan Dubes Turki ini.
Iqbal melanjutkan, selain sebagai sarana silaturahmi di bulan suci yang penuh berkah ini, buka puasa bersama juga merupakan ungkapan rasa syukur dan dapat semakin mempererat tali persaudaraan, mempertebal iman dan ketakwaan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
etua Pelaksana Acara yang juga Sekretaris KAUMY DKI Jakarta, Abdul Gafur Ritonga mengajak seluruh alumni UMY yang berada di Jabodetabek khususnya untuk dapat hadir dalam buka bersama nanti, tetapi tidak tertutup juga bagi yang berdomisili di daerah lain.
“Acara ini kita gelar dari kita dan untuk kita. Dengan tujuan memperkokoh ikatan kita sebagai alumni kampus terbaik dan terbesar di Yogyakarta,” pungkas Abdul Ghafur Ritonga.